Belajar Otodidak Mantan Dalang Cilik di Kecamatan Rangel Geluti Seni Membuat Wayang
![]() |
| Pengerajin wayang kulit asal Tuban/Foto: cekTuban.com |
cekTuban.com - Kabupaten Tuban merupakan Sebuah Kabupaten Kecil di utara Provinsi Jawa Timur dan merupakan tanah kelahiran dari Sunan Kalijaga, yang terkenal karena dakwah penyebaran agama Islam menggunakan wayang kulit.
Dan di Kabupaten Tuban saat ini sudah jarang kita temui seorang seniman pembuat wayang akan tetapai di Kecamatan Rangel masih ada seniman yang masih menggeluti seni membuat wayang kulit, salah satunya adalah dalang wayang kulit asal Desa Sawahan Kecamatan Rengel, Ki Susiyanto (52).
Dalang Yanto sapaan akrabnya selain sibuk menggelar pertunjukan wayang kulit ternyata disela-sela kesibukannya ia juga memiliki sebuah hobi membuat wayang bahkan kecintaannya dengan membuat wayang sudah ada sejak ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
“Sekitar kelas 4 SD, sudah mulai hobi membuat wayang akan tetapi saat itu material yang dipakai berawal dari karton, setelah itu menggunakan kulit kambing,” Ujar Susiyanto (52).
Memiliki darah seorang dalang dari ayahnya ternyata kemahirannya membuat wayang bukan diajarkan dari ayahnya, melainkan otodidak dari keterampilannya. Dengan sedikit mengenang masa lalunya dalang ramah ini, menceritakan awal mula ia belajar membuat wayang saat itu selepas pulang sekolah ia akan selalu datang ke rumah tetangganya yang saat itu memiliki keterampilan membuat wayang, dengan melihat tetangganya tersebut ia mulai membuat wayang, bahkan ia membeli beberapa wayang dari beberapa luar kota untuk mempelajari bagaimana pakem wayang di setiap daerah akan tetapi ia lebih tertarik dengan wayang buatan solo dan menjadi pakem pembuatan wayang miliknya saat ini adalah pakem solo, karena memiliki karakteristik yang pas dengan dirinya.
“Biar tahu saya beli wayang Solo dan saya tiru, dan saat ini pakem wayang buatan saya berasal dari Solo Jawa Tengah,” Tambahnya.
Dari berbagai karakter wayang yang dibuat, Juara 1 dalang cilik tahun 1984 di Taman Budaya Jawa Timur Surabaya ini, memaparkan bahwa pembuatan gunungan menjadi tantangan tersendiri buatnya. Dikarenakan dalam pembuatannya harus teliti karena banyaknya ukiran, serta jika ada kesalahan sedikit akan membuat bingung.
Untuk bahan baku sendiri Yanto memilih menggunakan bahan baku dari kulit kerbau dikarenakan karakteristik kerbau yang bisa diukir hingga setipis rambut dan tidak rusak menjadi pilihan, biasanya ia mendapatkan bahan baku kulit kerbau dari Solo. Untuk usia kerbau tak ada karakteristik khusus, bahkan mulai dari anak kerbau (gudel) sudah bisa digunakan. Sedangkan untuk gapitan atau biasa kita ketahui sebagai pegangan wayang ia menyesuaikan dengan keinginan pemesan, bisa menggunakan tanduk Kerbau atau dari fiber.
Proses pembuatan wayang pertama Yanto akan membuat sketsa wayang di selembar kertas putih, setelah gambar selesai ia akan memotong lembaran kulit kerbau untuk direndam selama 24 jam dan dikeringkan dengan suhu ruang selama seminggu, setelah kering kulit kerbau di taruh di atas kertas untuk di buatkan pola, setelah pola selesai ia mulai memotong kulit kerbau dan mulai mengukir kulit kerbau tersebut. Habis wayang jadi ia akan melakukan proses pengecatan dan pemasangan gapitan. Dalam membuat satu wayang ia memerlukan waktu 10 hari.
Untuk wayang buatannya ia bandrol dengan harga bervariatif dan kembali lagi dari bahan baku pembuatan dan ukuran wayang.
“Untuk harga tergantung bahan dan ukurannya mas, jika ukuran werkudara standar dengan ukuran 60 hingga 70 cm dari kulit kerbau dan gapitan tanduk kerbau, harga sekitar 2 jutaan,” bebernya.
Dalam pembuatan wayang ia masih berpegang pada nasihat ayahnya dulu yaitu dalang dilarang menjual wayang, artinya seorang dalang tidak boleh menjual wayang yang ada di kotak pribadi milik dalang. Mengingat wejangan tersebut ia tak akan menjual wayang-wayang yang ia miliki di dalam kotak.
Dan jika ada yang berminat dengan wayang buatannya pembeli harus pesan dulu untuk dibuatkan, serta tak bisa memastikan kapan jadinya karena dalam pembuatan, pikiran harus benar-benar fresh dan tidak ada tekanan karena dapat mempengaruhi hasil.
Wayang buatan Yanto saat ini sudah terjual hingga Wonogiri Jawa Tengah, Kabupaten Blora, Lamongan, Cepu, Nganjuk, Lamongan, Bojonegoro, dan Tuban sendiri. Serta ia juga welcome jika ada anak muda Tuban yang ingin belajar membuat wayang kepada dirinya.

0 Komentar